Menjadi pengguna Linux memang bisa jadi hal yang keren dan spesial, itu pendapat saya sendiri sihh. Awal pertemuan saya dengan Linux pun jadi cerita yang menarik, dimana teman SMK saya adalah pengguna Linux yang lebih dulu dari pada saya. Dia menunjukan skill nya dalam memainkan command pada terminal Linux yang dia gunakan, waktu itu distro yang dia gunakan adalah Ubuntu versi berapa yak?, yah pokoknya Ubuntu lahh..
Saya melihat command/perintah yang digunakan untuk mengganti tampilan terminal nya dengan ‘conky’ dan comman tools lainnya. Karena saya penasaran, langsung saja saya tanya itu OS apa? dan langsung minta untuk di install ke Komputer Desktop saya. Dengan tampilan dan cara navigasi yang berbeda dari OS perusahaan ‘mikocok’ yang saya gunakan.
Satu hal yang saya rasa menjadi hal yang keren dari Sistem Operasi linux ini, adalah pengoperasiannya dengan menggunakan perintah di terminal, tapi bagi anda yang tidak terbiasa dalam menggunakan command masih ada cara lain ko’, tapi sebaiknya atau kalo bisa selalu biasakan menggunakan terminal dan mengetikan perintah dalam mengoperasikan Linux ini. Mulai dari instalasi, mengadministrasi sistem dan hal seru lainnya.
Sampai sekarang saya di bangku perkuliahan pun, saya masih terus menggunakan sistem operasi buatan om Linus Torvalds ini. Dan pada saat di bangku perkuliahan ini nih saya mulai merasa menjadi Mahasiswa Anti Mainstream karena pake Linux, walaupun Dual Boot dengan si OS Jendela. Karena sebagian besar mahasiswa di kampus saya adalah lulusan SMA yang notabene nya tidak terlalu di fokuskan dengan dunia Komputer dan menggunakan OS komputer pada umumnya, yah tau sendiri lahh.
Karena hanya saya dan beberapa teman kuliah yang bisa dihitung jumlahnya dalam menggunakan Sistem Operasi Linux ini, membuat teman-teman sekampus pun bertanya-tanya dan bingung. “Ngapain lu bro make Linux? mendingan pake OS Jendela lah yang lebih mudah dan bisa install apa aja! Malah pake yang ribett. Nahh, dari pertanyaan itulah yang membuat saya merasa menjadi spesial dan anti mainstream. Karena sebenarnya masih ada di antara mereka yang belum mengetahui Sistem Operasi ini serta keunggulannya.
Dengan gaya yang santai saya berusaha mencoba menjawab pertanyaan yang sedikit menyudutkan saya waktu itu,
Jadi gini brooh btx”Sebenernya simple jawaban w, w cuman mau pake yang gratisan dan yang awet pemakaiannya” dengan muka dia yang sedikit bingung, saya lanjutin jawabannya
“W perjelas sedikit jawaban w yang simple tadi, alasan w pake Linux karena untuk pake OS ini w bisa download secara GRATIS dan mudah penginstallan nya, gak perlu crack2 dulu untuk install ini itu. Dan kenapa tadi w bilang ‘awet’ karena di OS ini jarang atau malah selama w pake ini laptop w ga pernah kena virus, tinggal lu sering update dan upgrade agar jadi aman dan baik kinerja nya. Klo buat software pengganti juga udah cukup banyak penggantinya dan pastinya GRATIS.” Kurang anti mainstream apa lagi coba?? Hahaha..
dan saya tantang sedikit dia untuk bandingin si Linux ini dengan si Jendela “Mau w bandingin gak Windows lu ama Linux w? ” tpi dengan muka sinis dia jawab “Buat apaan, w juga udah paham ko’.. yaudeh w ke kelas duluan yak bro” dan dia pun pergi dengan muka tanpa salah nya. Sebenernya masih banyak kelebihan yang pengen saya bilang, tapi gapapa lah. Namanya juga orang, kembali ke pribadi nya masing2. Disini pun saya juga masih terus belajar untuk memperdalam ilmu di bidang Linux ini.
Yahh jadi menurut saya dengan adanya pendapat orang-orang seperti tadi, yang masih belum mengetahui apa itu Linux, wajar saja ada pertanyaan seperti itu. Tapi saya rasa bila adanya sosialisasi yang terus menerus dan rasa ingin tahu para pengguna komputer tentang F.O.S.S apalagi untuk pengguna yang sering menggunakan Software bajakan untuk beralih menggunakan Software legal lebih tepatnya untuk masyarakat Indonesia.
Linux=Open Source
Windows=Close Source
penggunaan nya pun tergantung “kebutuhan” user.. sehari hari, gw masih menggunakan Windows untuk beberapa keperluan gw..
Linux buat gw hanya sebagai Ladang/Lahan untuk mencari ilmu, seperti pembangunan server, contoh Squid proxy server, DNS server, Mail server dan lain2.. jadi buat gw tiap OS punya kelebihan nya masing2..
layak nya Mobile OS, orang-orang lebih memilih Android sebagai OS nya. sedangkan gua berfikiran bahwa Android sudah terlalu mainstrem..
Semua tergantung kebutuhan 🙂
Artikel yang menarik gan, semoga sosialisai linux di indonesia semakin berkembang
Betul bro pake linux bisa mengurangi pembajakan software
ahaha suksess selalu pantoo… 🙂
Sedikit saran.
Kalau tema akang adalah kemahasiswaan, maka alangkah baik kalau akang bocorkan skrinsot Linux akang ketika mengerjakan tugas sebagai mahasiswa. Tentunya kalau ada skrinsot ketika mengerjakan tugas siswa SMK, itu juga sangat baik.
Saran kedua hanyalah alangkah baik kalau kita lebih memerhatikan tata bahasa. Belajar saja dari bahtera.org dan orang-orangnya.
saya pake linux karna belum mampu membeli windows 😀
Keren kang. Klo gt kita jg masuk mahasiswa mainstream, soalnya bikin makalah masi pake libreoffice dan wps, belom pake latex 😀
*peace
Saya kurang suka dengan kata mikocok, bagaimanapun kita pasti menggunakan itu, dan saya pribadi awal mengenal komputer dan OS menggunakan Windows. So setelah move on ya jangan di hina, ini gak ada bedanya sama kisah remaja yang pacaran, masih pacaran sama A dibanggain, disayang, setelah ketemua si B yang A diputusin trus di jelek-jelekin.
Semoga bisa lebih bijak lagi.. terimakasih
linux ya ? tergantung kebutuhan sih, sesuai judul anti mainstream saya sangat setuju. Jarang dikalangan mahasiswa menggunakan linux sebagai operating system nya. Mereka lebih memilih windows karena umumnya sudah banyak yang memakai itu untuk keperluan sehari – hari.
Nice gan selain itu sejak adanya Wine WIndows Konfiguration Program windows jadi Lebih baik (y)
Apaan tu MiKocok..?
Baru dengar gw..
Salah ketik tuh..
MiGoreng kali’….
😀