Dua minggu yang lalu, saya masih jadi anak ingusan banget. Nggak “ngeh” dengan yang namanya Linux. Semisal ditanya teman, linux itu apa? Paling jawaban saya hanya Linux itu sebangsa Operating System (OS), yang free dan legal, atau bisa juga disebut open source. Itu saja. Selebihnya, saya hanya bisa melihat, tanpa banyak mengerti. Dua minggu itu berjalan dengan sedikit sibuk, membujuk semua organ tubuh ini untuk mau ta’aruf dengan linux, kali aja nanti jodoh.
Banyak kabar dari teman-teman, menginstall linux itu ribet, kalau nggak hati-hati data di harddisk bakalan hilang, Dan kabar tersebut memang memakan korban, salah satu teman saya ada yang kehilangan data kuliahnya selama dua semester, kasihan, nggak tega ngelihat mimik mukanya yang frustasi kehilangan data.
Selain itu, kebiasaan hidup praktis menambah beban niat untuk menggunakan linux, sudah menjadi pengetahuan umum, jika ingin menggunakan linux butuh pembiasaan terlebih dahulu. Dan hal tersebut dirasa cukup menyulitkan bagi mahasiswa yang ingin serba praktis. Serta masih banyak lagi kabar miring berkenaan dengan linux, hal semacam inilah yang membuat saya hingga semester V, belum juga menginstall linux di laptop. Masih malas dan khawatir akan resiko yang nantinya terjadi.
Namun, ada faktor lain yang dua minggu lalu telah membuat saya semangat untuk menginstall linux. Tanpa saya sadari pula, kekhawatiran yang berlebihan itu tak baik. Masih ingat dengan Raju? yang bermain dalam film “3idiot”. Salah satu dari tiga sahabat yang kuliah di Universitas Teknik ternama di India. Raju memerankan sosok manusia yang cukup takut dengan kehidupan, khawatir jika nilainya jelek, hingga dia terlalu menggantungkan dirinya pada cincin, jimat, dan lain sebagainya. Banyak permasalahan yang timbul akibat kekhawatiran tersebut. Hingga di akhir cerita, Raju berhasil merubah dirinya menjadi pribadi yang lebih percaya diri, melepaskan semua jimatnya. Lantas berani menantang kehidupan dengan niat yang lebih baik.
Menginstall linux pun hampir seperti itu, butuh keberanian dan niat untuk melakukannya. Bukan bermaksud untuk lebay dalam proses dasar ini, namun bagi anak ingusan seperti saya, kehilangan data itu wow banget. Mungkin akan galau dua hari satu malam. Tapi untungnya, kalau kita masih mau berfikir pasti akan ada sedikit jalan. Di rumah saya ternyata ada komputer nganggur, tidak ada manusia yang mau menggunakannya, atau lebih tepatnya belum terlalu bisa mengoperasikannya. Sayangnya, komputer ini berlisensikan windows asli, windows XP. Sedikit merasa bimbang apakah harus meremove-nya atau tidak. Sebab orang rumah pasti kebakaran jenggot jika tahu komputernya di aneh-anehin. Walaupun sebenarnya ini juga tidak aneh.
Hari itu pun saya mulai nyoba nyari cara install linux serta download masternya, hingga tahap ini masih cukup mudah. Walaupun memang harus nunggu berjam-jam untuk menyelesaikan download masternya yang ukurannya hampir 1 giga. Tapi ya tak apa-apa, daripada harus beli 1 juta. Hehe. Setelah selesai download masternya, saya tidak buru-buru untuk segera install linux, coba cari tips-tips lain, dan ternyata banyak variannya, selain install linux masih bisa nyimpen OS Windows, ya syukurlah ternyata nggak perlu harus buat orang rumah kebakaran jenggot. Sebenarnya sudah cukup lama saya dengar sebuah komputer bisa menyimpan dua OS, sangat mudah katanya. Tapi sayang, saya masih terlalu ingusan dan malas untuk mau sedikit berusaha.
Saya memutuskan untuk memakai linux Ubuntu, dari berbagai macam pilihan distro lainnya. Hal itu karena distro ini lebih mudah untuk digunakan. Selain itu, di kampus saya juga ada komunitas Ubuntu, kan enak kalau mau sharing. Kalau nanti saya sudah mahir, mungkin saja saya bisa berkontribusi banyak dengan mereka. Proses penginstallan tersebut saya lakukan dengan hati, tidak asal pencet, masih teringat dengan omongan teman-teman, masih belum rela jika kehilangan data. Dan akhirnya, di komputer warna hitam ini saya berhasil menginstall linux. Yess, teriakku dalam hati. Saya juga bisa ternyata, hihihi. Sedikit lebay tak apalah.
Mulai detik itupun saya telah selangkah lebih dekat dengan linux. Kembali googling bagaimana step pendekatan selanjutnya. Terasa lebih mantap, walaupun memang, mengoperasikan linux tak semudah menggunakan windows. Butuh sedikit pembelajaran, dan yang pasti kemauan. Saya ketik ini itu di mesin pencari terlaris di dunia. Dalam sekejap beribu jawaban ada, termasuk jawaban yang mudah dimengerti sampai mbuletnya kayak angin topan. Tapi, itulah yang namanya proses. Kalau kita nggak maksa bagaimana kita akan bisa?
Untuk Republik ini
Sebetulnya saya malu, menggambarkan bagaimana proses ta’aruf saya akan linux. Saya malu, terlebih saya juga mahasiswa TI. Masak linux saja nggak tahu? Dasar anak ingusan, tapi setidaknya sudah ingusan, tidak ingusan banget seperti dua minggu yang lalu. Ya setidaknya, untuk detik ini saya sedikit tahu, kalau lain waktu ditanya, apa itu linux? Saya tidak hanya bisa bicara, Linux itu sebangsa Operating System (OS), yang free dan halal, atau orang-orang nyebutnya open source. Tapi sekarang sudah bisa jelasin bagaimana caranya install linux, tips-tips tentang linux, ataupun sekedar mengoperasikannya.
Di jurusan yang sedang saya tekuni, masih banyak pula mahasiswa yang ingusan atau juga pemalu. Hal tersebut tidak terlepas dari kebiasaan mahasiswa itu sendiri. Dan mungkin juga beberapa tugas dari dosen yang memerlukan aplikasi yang hanya bisa dijalankan di OS Windows. Padahal jika memang antara dosen dengan mahasiswa mau bekerja sama, punya komitmen, sedikit berjerih payah, mungkin republik ini lima atau sepuluh tahun lagi akan lebih maju, dengan semakin booming-nya OS legal, murah, dan halal. Tak ada lagi model-model crack ala mahasiswa sekarang.
Mungkin gagasan yang saya ungkapkan adalah gagasan yang sudah dari dulu didengung-dengungkan. Sudah basi mungkin bagi banyak orang. Tapi apa salahnya? Jika saya menggaungkannya kembali, mencoba mengingatkan kembali bagi yang lupa, dan menyemangati kembali bagi yang telah berjuang. Sudah dari dulu memang mewacanakan Indonesia go to open source, namun tampaknya wacana tersebut hanya menyentuh lapisan tertentu saja. jadi, tak usahlah malu jika kita dibilang ikut-ikutan booming-in linux, dari satu orang ngomong linux, lalu satu teman lainnya juga ngomongin linux, yang sebelahnya juga pengen tahu linux. Maka republik ini akan sedikit terangkat martabatnya, dari Negara paling suka bajak, setidaknya bisa jadi Negara anti bajak.
Terus gimana caranya mempengaruhi teman jadi suka dengan linux? jawabannya mudah. Apalagi kalau teman-teman kemarin jadi relawan capres, pasti pahamlah bagaimana caranya supaya temannya jadi milih linux. Hehe. Dimulai dari proses awal yang sederhana saja, menginstall linux adalah gerbang untuk Indonesia go to open source. Ngutip dari perkataannya pak Romi Satrio, “kita harus tetap dalam perdjoeangan”. Kalau anak ingusan seperti saya saja bisa, apalagi yang nggak ingusan?
Satu lagi pengguna linux bertambah. Jangan ragu untuk sharing jika ada masalah atau apapu lah. WELCOME.
Saya juga baru beralih ke Linux. saya install di laptop saya dengan dual boot, karena belum rela sepenuhnya meninggalkan Windows.
Saya terus berusaha untuk mengenal lebih dekat dengan Linux Ubuntu, yang katanya mudah digunakan dan user friendly.
Ya itu memang benar user friendly. hampir mirip dengan Windows.
Wow, saya pikir boleh juga nih Ubuntu Linux, makin memantapkan saya untuk beralih menggunakannya.
Saya mulai mengunakan untuk penggunaan sehari2, kecuali untuk urusan pekerjaan yang terpaksa saya harus menggunakan windows.
Tapi masih ada yang menjadi ganjelan kecil yang saya rasakan, dan ini secara tak sadar membuat saya makin merasakan gangguan ini akan menjadi ledakan yang akan membuat saya akan menutup pintu buat linux dan mengumumkan ke teman2 udah deh nggak usah macem2 make linux, ribet dll, pake aja Windows.
Apa itu ganjelannya, yaitu pertama wifi connection sering mati hidup alias tiba2 disconnect dan beberapa detik kemudian connect lagi, terus beberapa menit kemudian begitu lagi. Nggak tau itu kenapa, itu terjadi jika saya sedang idle yaitu ketika sedang baca sesuatu di laptop saya .
Yang kedua karena saya baru saya sering coba2 klik sana klik sini untuk tahu isi jeroannya Ubuntu. Alhasil dari kegiatan saya itu sering membuat laptop saya menjadi hang, alias mandeg nggak bisa diapa-apain.
Ini hampir tidak pernah terjadi ketika saya menggunakan windows, karena saya menggunakan di laptop yang sama (dual booting).
Kenapa ya …… saya kagak tau dan terus coba cari tau yang sampai sekarang belu ketemu jawabannya. Mudah2an pencari tauan saya ada hasilnya sehingga kejadian yang tidak mengenakkan tsb bisa teratasi.
Begitulah gnjalan saya dalam menggunakan Linux Ubuntu dan saya mulai merasakan ganjalan itu mulai tumbuh makin besar. Mungkin kalau tidak dapat diatasi dapat meledak menjadi …..go to hell Linux….
Awalnya aq malah hanya tau kata linux, tp ngak tau apa itu linux… tp gara-gara baca postingan ini, aq jdi pengen tau apa itu linux n pegen segera menginstalnya…
semoga bermanfaat.. 🙂
Mau install linux juga ah… Mudah2an ada yg kasih tahu step by step
emb coba coba aja terus 😀 aku juga pertama kali pake linux gitu
haha
Alhamdulillah sekarang dah terbiasa
biar enak ga ribet pake cylon linux aja :”D
sambil jalan ws.. 😉
oke sipp
Kalau hanya sekedar belajar, tidak perlu memasang tersendiri dari sistem operasi lain. Pada Windows ada bisa memasang Virtual Machine. Linux yang akan dipelajari dipasang pada Virtual Machine ini. Salam Kenal
linux? cuma pernah denger katanya doang, gak tau tuh apaan dan gak mau tau juga, hahha dodol banget yah
tapi makasih loh sekarang ni orang yang posting bikin aku penasaran sama si linux, ni sambil baca udah nyari2 apaan si linux
thank you thank you
@SusiIrma -> kan mbak’e alay.. :p
ya semoga bermanfaat..
Aq gak paham linux iku opo…
ajak ane juga dong, biar ngk gaptek,hihi
@Bari’el -> ywis sini2 om tak ajak.. 😉
Terimakasih, sebelumnya saya gak tau apapun mengenai Linux dengan postingan ini saya mulai tertarik untuk menginstalnya namun masih ada rasa khawatir akan sisi negatif seperti yg anda khawatirkan juga.untuk itu barangkali anda bisa berbagi bagaimana cara menginstalnya agar berhasil seperti anda 🙂
Terus ketika menggunakan Linux apa tampilannya seperti windows yg biasa kita gunakan?
@FaristyaPAZ -> saya masih newbie mbak, banyak salahnya. Tapi nggak apa2 kalo mau belajar bareng.. hehe
kalau masalah tampilan, ya pasti ada bedanya. cuman ya kalau Ubuntu sepertinya masih mirip dengan Windows. Hanya memang istilah2 yang ada sedikit berbeda dengan yang di windows.
Pengen nyoba juga sihh 🙂
@HestyRizkaSinvana -> ayuk, ditunggu.. 🙂
Gak tau apa apa sebenarnya tentang linux, tapi jd penasaran setelah baca tulisan ini..
Berharap tulisan ini d lanjut lg, bicara ttg linux lebih rinci lg :matabelo
@wildan -> iya semoga, ditunggu saja.. 🙂
Welcome To Kingdom Of Opensource ,ha ha ha (lebay. -_-) ,hehe
@izalinus -> mohon bimbingannya.. hehe
wah.. bagus-bagus
Menyebarkan open source itu seperti menyebarkan virus lewat ingus, tempelin ingus pada subjek yang mobilitasnya selangit, niscaya penyebaranya lebih cepat. 🙂
ini jelasin linux sekalian curhat ya mas :p
kayak judulnya, walaupun sederhana, ini pun proses..
intinya pesan saya : Anda tidak bisa terbang seperti rajawali, dengan sayap kupu-kupu, Jika yang Anda inginkan itu besar, maka besarkanlah kemauan dan kemampuan Anda. cheeersss 😉
@d -> kan memang temanya ini curhat. iya makasih buat pesannya.. 🙂
artikel yang berguna bagi orang yang mungkin ingin belajar linux, mungkin bisa dijadikan motivasi, karena memiliki pengalaman yang sama, yaitu takut dalam mencoba linux yang merupakan OS open source karena rumor2 yang beredar
@aziz -> iya semoga bermanfaat..
Siippp dech adek qw….. 😉 ajari dund 😉
pengen ta’arufan sama linux 😀
@hanik -> ayuk2.. 🙂
Its very beneficial
good luck for you (y)
@sulton -> amiin.. 😀
linux yaa ? pernah tau wujudnya sih..terlihat lebih ribet daripada windows.Ada yg bilang kalo operasionalnya lebih sipp daripada windows.Tapi tetep aja, lebih milih yang udah jadi kebiasaan, hidup ngga usah cari susah katanya 😀
@rayzha -> kebiasaan hidup praktis ya.. 🙁
Banyak sekali pengguna Linux yang pelan-pelan beralih dari Windows, di Indonesia, dikarenakan mereka sudah aware dengan legalitas perangkat lunak. Kalau sudah begitu, sulit sedikit pun tidak mengapa untuk mereka. Itulah kenyataan beberapa rekan komunitas yang saya tahu
NB: tentu penggunaan Windows legal pun tidak dilarang.
Bagus bagus bagus
Memberi pengentahuan baru buat saya hehe.
Tapi terlalu banyak mengulang kata “ingus”
Kmu ingusan lis?
@aan -> iyo dikit.. 🙂
Aku dulu sering tu, gonta ganti os linux di laptopku.
Aku juga mau nya sih instal linux ya, tapi berhubung saya takut juga yang namanya data nya hilang akhirnya saya minta tolong ke temenku, ehh temenku sepertinya takut juga akan ada hal kejadian sedemikian, jadinya yaa nggak jadi install -_- emang harus dipikir lebih berat kalo mau install -_-
Tenang, Mbak. Mbak bisa instal di mesin virtual (pakai Virtualbox) atau sekadar coba liveusb saja. Aman, tidak ada pemformatan.
@Kurniawati -> Terkadang dari puluhan kemungkinan buruk, hanya ada satu yang nyata. Selebihnya itu hanya ilusi kita. Seperti halnya saya dulu yang terlalu lebay dan takut untuk sekedar mencoba. So, positive thinking saja.. 😉
sip gan…perubahan hanya akan terjadi dari sebuah kemauan dan keberanian..mau untuk susah dan belajar,,dan berani mengambil resiko yang d timbulkan..
Komentar yang sangat bagus. Memang sampai saat ini yang bisa menggunakan Linux adalah orang-orang yang mengambil risiko.
Setuju de sama mas AdeMalsasaAkbar dan Landhi, semua memang ada resikonya, dalam hal apapun juga. Termasuk dalam urusan makan, pasti ada resiko kenyang.
Jika untuk perkembangan teknologi yang positive, jangan lah takut untuk mencoba.
habis baca ini jadi lebih besar pengen install. soalnya kemaren2 juga takut gitu and masih gag bisa ninggalin windows, takutnya gag bisa ngoperasiin dsb. mungkin harus lebih positive thinking yah !!! and harus berani ambil resiko untuk sebuah perubahan
SAya ber ambisi sekali ingin belajar linux, sy ingin mulai belajar bagaimana caranya cloning hd yg ber OS linux, terimakasih
Pakai Clonezilla, mudah dan cepat.
keren om…
nice Info 😀
@syafrudinMtop -> oyi om.. 🙂
aku sih sangat setuju dengan yg namanya linux alasannya dalam rangka memajukan teknologi informasi serta memperkuat teknologi informasi nasional, sehingga bangsa Indonesia tidak tergantung dengan bangsa manapun juga. disamping juga mendorong kreatifitas anak bangsa dalam hal IT
@zackyMuB -> siaap.. Indonesia emang butuh orang2 seperti sampean.. 🙂
saya pun sama. baru beralih ke linux. pilihan saya jatuh pada linux elementary luna. proses nya bikin dual boot sempet makan “korban” ilangnya data-data dan install ulang win7. jadi saya sarankan backup data anda sebelum install linux bagi yang mo coba. linux memaksa saya untuk terus belajar dan berkembang. Jayalah opensource Indonesia..
@taufan -> amiin.. 🙂
semoga opensource bisa jadi solusi untuk menekan angka pembajakan software yang mahal.
Semakin banyak pengetahuan yang didapat lwt Linux….
walau bukan anak TI yang paham apalagi bisa mengoprasikan linux setidaknya saya dapat semangat ati bajak agar indonesia bisa sedikit lebih maju..mantap Gan
@Mattluby -> Semangatnya ditambah lagi, buat beneran make’ linux.. 🙂
wah asyik juga kedengarannya ya 😀 bolehlah ditulis juga step, tips, kelebihan dan kekurangannya juga 🙂 biar makin mantapp
@pucuk -> bisa jadi, lain waktu mungkin.. 🙂
Pernah ngebet nyobain. Tpi ketika nyobain kurang bgtu puas. Ntah emang pengetahuan yg dangkal atau faktor lain..
But not bad to try
@febrian -> ayo nyoba lagi, mungkin ntar bisa tak bantu.. hehe
hehhe..uda pernah install linux tapi variannya beda pake debian 5. tapi dual booting seh .itupun juga waktu mau tugas akhir..ehhehe. aslinya stuju banget klo semua dibiasain open source linux ini..soalnya free .wkwkw 🙂
yaa perlu lah untuk mecoba semua hal itu .. siipp salis..
@aulia -> perlu banget kayaknya buat nyoba. apalagi sekarang dapet matkul Sistem Operasi kn? 😀
saya pernah install linux di laptop saya tapi gara2 windows masih menjadi pilihan pertama jadix linux itu tersingkir.
Jadi pengen lagi mencoba memakaix mwpun harus butuh usaha, Mencoba tuk lebih baik n halal (linux). hehe….
@heru -> sip mas, terus semangat.. 😀
semangat bro,, pakai windows itu baik, tapi pakai linux itu lebih baik, ibarat pakai baju, beli jadi itu baik, tapi lebih baik kalo beli yang jadi tapi bisa “dicustomize”.
setelah baca komentar-komentar diatas, paling banyak khawatir hilang data ketika memasang linuk. solusinya mudah
1.ketikang instal pilih opsi menginstal linuk bersama os lain
2. memasang dua hardis dalam saru pc. satu buat os satu buat data. ketika instal linuk hardis data di cabut kabel datanya.
dua cara tersebut sudah sy coba. tapi pilihan kedua sangat aman.
sy juga belum lama migrasi ke linux. tp sy akan mencoba karena udah mulai ketagihan
Pengalaman yang bagus sekali, Kang. Untuk yang nomor 1 di atas, kelihatannya masih ada pilihan yang lebih baik. Ia adalah “Something Else” atau partisi secara manual. Pemartisian otomatis akan sangat berbahaya bagi skema-skema partisi tertentu, karena pengguna tidak tahu apa yang sedang dilakukan. Kiranya kalau kita punya 2 HDD, itu akan lebih menjamin keamanan.
Ane jg sempat nyicip sebentar ubuntu dan edubuntu. Emang
awal2 susah tp klo lama2 jg bs lebih familier. Nais sher gan
Saya juga sudah 1 tahun lebih menggunakan linux, server dikantor sayapun manggunakan linux. saya setuju indonesia Go Open Source. saya membuat Game Androidpun pakai linux semua serba linux. Thanks linuz.
hampir 1 minggu saya di buat pusing dengan virus yang menggerogoti win 8 saya sangat merugikan waktu saya, karena saya ada job ngerjain design kaos dari teman saya , dan waktu pun terbuang gara gara virus ini = win32:vitro ,
singkat cerita dia memakan file .exe saya semua di sistem windowsnya, sempet takut data keinfeksi semua dan akhirnya cepat-cepat saya install tuh Win 8.1 ,setelah satu hari pake win 8.1 aman aja, dan akhirnya jrengg.. masalah timbul lagi… tiba tiba driver”nya ilang dan gak bisa buat konfigurasi baterai, wifi, dll, aneh kan… (mungkin belum matiin windows update dan akhirnya ketahuan bajakan), atau mungkin semoga anda tahu penyebabnya lainya 🙂
plus tambah puyeng lagi karena windows 8.1 itu rumornya banyak bug nya ,
apalagi…… sa’at install software yang mau full version kan harus ada crack nya ntuh (buat para gratisan kyk gua) hhh,… lha pas install patch / crack hampir selalu antivirus ngdetect virus, ada yang bilang sih sbnernya itu bukan virus, karena patch / crack emang biasanya di deteksi sebagai virus oleh antivirus tersebut …
jadi bingung mau install software full version aja susahnya minta ampun… resikonya ntar kena virus lagi , data ilang lagi, install ulang lagi… heuhhh…
sejak sa’at itu saya ingat teman saya di sekolah dulu yang udah mulai maen linux dari kelas awal sekolah menengah, sampe Backtrack pun udah diuprek sama dia,ktanya dia juga pernah kehilangan data sih, tapi dia terus maju dan ttep pake linux sampe sekarang… ,
mulai berfikir kenapa gak install linux aja yg lebih kebal virus, dan bisa nylametin data data yang kerampok virus di OS “JENDELA” itu, jadi pas kita butuh data cepet-cepet pas windows rusak, akhirnya bisa masuk ke linux itu,
jadi mulai sa’at ini saya bertekat dalam waktu dekat saya akan mencari tahu linux lebih dalam sedalam cinta saya pada pcr (padahal masih jomblo hehehe ) dan kemudian berusaha menginstall nya… karena saya sudah jenuh pada aktivitas virus di OS “JENDELA” itu yang sering merugikan saya, waktu saya, dsb,
jadi sbnernya cerita ini belum tamat karena belum happy ending sama Linux, (so’alnya belum di install) hehehe tapi saya sangat yakin Linux BETTER dan keren
tapi do’akan saya semoga saya berhasil menginstall nya tanpa kehilangan data saya 😀
kesimpulan jika saya pikir lebih dalam sbnernya linux itu tidak sesusah yang di bayangin,
intinya hanya pelu “CARI TAHU” seluk beluk linux dan cara install nya dengan benar, niscaya semua lancar
jangan malas mencari TAHU 😀 hauslah ilmu , majukan Indonesia sama sama …